Wali Kota Dumai Saksikan Pemutaran Perdana Film “Nyanyian Sunyi Dalam Rantang” di Pekanbaru

DUMAI– Wali Kota Dumai H. Paisal menyaksikan pemutaran perdana film “Nyanyian Sunyi Dalam Rantang” di XXI Ciputra Seraya, Pekanbaru, Senin (22/9/2025). Film tersebut diputar dalam rangkaian kegiatan Evaluasi Semester Pertama Aksi Pencegahan Korupsi 2025–2026 yang diinisiasi Sekretariat Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di bawah koordinasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Film “Nyanyian Sunyi Dalam Rantang” disutradarai maestro perfilman Indonesia Garin Nugroho. Karya sinematik ini diproduksi sebagai bagian dari strategi komunikasi pencegahan korupsi melalui pendekatan budaya. Film tersebut sebelumnya telah mendapat pengakuan internasional dengan tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR).

Pemutaran perdana di Pekanbaru ini menjadi simbol pentingnya penguatan institusi serta partisipasi aktif masyarakat dalam membangun ekosistem antikorupsi. Acara ini juga bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) sebagai mitra pendukung.

Sejumlah pejabat dan tokoh hadir dalam pemutaran film tersebut, di antaranya Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau M. Job Kurniawan, Wakil Bupati Kampar Misharti, Koordinator Harian Stranas PK Sari Anggraini, jajaran kepala OPD Provinsi Riau, tokoh masyarakat, pegiat antikorupsi, akademisi, perwakilan media, serta tamu undangan lainnya.

Hadir pula pemeran utama film “Nyanyian Sunyi Dalam Rantang”, Della Dartyan. Kehadiran Della menambah semarak acara yang bertujuan menciptakan ruang refleksi strategis sekaligus memperluas pemahaman publik terhadap 15 Aksi Prioritas Stranas PK melalui medium seni dan budaya.

Dalam keterangannya, Wali Kota Dumai H. Paisal menyampaikan apresiasinya terhadap film ini. Menurutnya, “Nyanyian Sunyi Dalam Rantang” membawa pesan yang sangat kuat tentang pencegahan korupsi, yang bukan hanya tugas penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

“Film ini menunjukkan betapa korupsi bisa memutus harapan rakyat kecil, terutama saat mereka berhadapan dengan layanan publik. Melalui karya seni seperti ini, kita diingatkan untuk membangun integritas bersama dan memperkuat komitmen antikorupsi,” kata Paisal seusai pemutaran film.(DW)

 

TERKAIT