SIAK— Di tengah terik matahari Sabtu (11/10/2025), deru mesin dan suara sekop berpadu di udara Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Di lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-126 Kodim 0322/Siak, puluhan prajurit bersama masyarakat tampak bahu-membahu membersihkan area sekitar Titik Material Agregat Base (TMAB) dan melanjutkan pembangunan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

Program TMMD yang memasuki hari keempat itu menunjukkan progres menggembirakan. Sejak pagi, para personel Satgas dan warga setempat bekerja tanpa kenal lelah. Keringat bercampur tanah merah menjadi saksi semangat gotong royong yang masih kokoh di tengah modernitas yang kian menuntut efisiensi.

Pekerjaan pembersihan di sekitar TMAB menjadi fokus utama hari ini. Setelah tahap pengecoran tiang selesai dilakukan beberapa hari sebelumnya, kini area kerja dirapikan untuk mempersiapkan pemasangan lanjutan. Di sisi lain, sasaran fisik VI berupa pembangunan MCK juga telah mencapai tahap lanjut.

Dandim 0322/Siak Letkol Czi Andy Kurniawan, selaku Dansatgas TMMD Ke-126, menegaskan bahwa kemajuan ini tak lepas dari kerja sama erat antara TNI dan masyarakat.

“Hari ini semangat gotong royong semakin terasa. Pembersihan area dan pekerjaan pembuatan MCK menunjukkan hasil yang positif. Semua ini berkat kekompakan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan bersama,” ujar Letkol Andy.

Lebih dari sekadar pekerjaan fisik, kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi roh TMMD. Dalam setiap ayunan cangkul dan tumpahan keringat, tumbuh harapan baru bagi masyarakat Sungai Mandau untuk memiliki fasilitas publik yang lebih layak dan lingkungan yang lebih sehat.

Selain pembuatan MCK, Satgas TMMD juga terus mengawal progres di sejumlah sasaran lain, seperti perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembangunan fasilitas umum. Beberapa di antaranya bahkan sudah menunjukkan hasil nyata dan mulai dimanfaatkan warga.

Program TMMD di Siak tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat jalinan sosial antara TNI dan rakyat. Di tengah kesederhanaan kegiatan di lapangan, tumbuh rasa memiliki yang menjadi fondasi kuat bagi pembangunan desa.(AF)