Pertamina Objek Vital Nasional, Kodam XIX Tingkatkan Kesiapsiagaan Pengamanan di Riau

PEKANBARU — Panglima Kodam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo memimpin apel kesiapsiagaan pengamanan instalasi strategis nasional milik PT Pertamina (Persero) di Rumbai, Pekanbaru, Senin pagi. Apel ini diikuti jajaran TNI AD, Polri, Ketua DPRD Riau Kaderismanto, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihanto, General Manager PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan Andre Wijanarko, serta perwakilan Kejaksaan Tinggi Riau.

Dalam amanatnya, Agus mengatakan apelserentak tersebut dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia sesuai instruksi Menteri Pertahanan. “Hari ini seluruh jajaran melaksanakan apel kesiapsiagaan dalam rangka pengamanan instalasi strategis nasional. Instruksi Bapak Menhan kami jalankan secara serentak, termasuk di wilayah Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang meliputi Riau dan Kepulauan Riau,” ujar Agus.

Menurut Agus, pusat kegiatan apel di Riau dipusatkan di area upstream Pertamina di Rumbai, disusul apel serupa di Kota Dumai. Ia menegaskan kegiatan ini merupakan pengejawantahan tugas pokok TNI sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Operasi Militer Selain Perang.

“Pengamanan instalasi strategis nasional menjadi bagian dari tugas TNI. Pertamina merupakan objek vital yang harus diamankan. Jika instalasi ini terganggu, suplai BBM nasional dapat terhenti, ekonomi terdampak, dan kedaulatan negara ikut terganggu,” kata Agus.

Ia menjelaskan pengamanan akan dilakukan dengan pola berlapis, termasuk patroli fisik dan penempatan personel sesuai tingkat kerawanan di tiap lokasi. Kodam XIX/Tuanku Tambusai juga menyiagakan personel dari satuan-satuan teritorial hingga satuan tempur.

“Saya yakin, dengan pola pengamanan yang terukur, kita dapat memberikan rasa aman bagi perusahaan dan masyarakat. Keamanan Pertamina berpengaruh langsung pada kelancaran distribusi energi, perekonomian, dan kenyamanan publik,” kata Agus.

General Manager PHR Zona Rokan, Andre Wijanarko, mengatakan pihaknya menyambut dukungan TNI dan Polri dalam memperkuat keamanan instalasi migas. Menurut Andre, keberlangsungan operasi migas berpengaruh besar terhadap ketahanan energi nasional yang menjadi prioritas pemerintah.

“Kami mendukung penuh program swasembada energi yang dicanangkan Presiden. Lokasi operasi kami tersebar di tujuh kabupaten/kota di Riau, dan semuanya memerlukan pengelolaan keamanan yang optimal,” kata Andre.

Andre menambahkan PHR akan terus berkoordinasi dengan Forkopimda, termasuk TNI dan Polri, terutama di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. Sinergi tersebut, katanya, penting untuk menjaga keberlanjutan produksi minyak yang menjadi penopang energi nasional.

“Pertamina beroperasi di seluruh Indonesia, dan di Riau kami membutuhkan dukungan semua pihak. Ini bukan hanya soal industri migas, tetapi juga pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ujar Andre.

Ia menegaskan PHR berkomitmen menjaga pasokan energi, termasuk produksi BBM yang berasal dari wilayah kerja migas mereka. “Ketahanan energi adalah tulang punggung ekonomi. Karena itu, pengamanan instalasi strategis menjadi sangat krusial,” ucapnya.(DS)

TERKAIT