PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan cuaca di Riau pada Jumat, 12 Desember 2025, akan berada dalam pengaruh hujan sejak pagi hingga dini hari. Kawasan pesisir timur menjadi wilayah pertama yang diguyur hujan ringan berdasarkan pemantauan citra radar pada Jumat pagi.

BMKG melaporkan Pelalawan dan Indragiri Hilir sudah mengalami hujan sejak awal hari. Kondisi ini menjadi tanda awal meningkatnya aktivitas awan hujan di sebagian besar wilayah Riau. “Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga dini hari,” kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Sanya G., dalam pernyataan tertulis.

Pada siang menuju sore, cuaca diprakirakan cerah berawan, namun potensi hujan tetap terbuka. Hampir seluruh kabupaten dan kota diprediksi mengalami hujan ringan hingga sedang, terutama wilayah yang bersentuhan langsung dengan pesisir dan jalur angin basah dari utara.

Saat malam tiba, intensitas hujan diperkirakan tidak banyak berubah. BMKG menyebut Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, Kepulauan Meranti, hingga sebagian Kota Dumai menjadi daerah yang paling berpeluang diguyur hujan.

Memasuki dini hari, potensi hujan ringan dapat meluas lagi ke wilayah lainnya. BMKG meminta masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak yang kerap terjadi akibat dinamika atmosfer di kawasan Sumatera bagian tengah.

Dari aspek suhu, udara di Riau hari ini berada pada kisaran 23 hingga 32 derajat Celsius. Tingkat kelembapan mencapai 60–100 persen, dengan angin bertiup dari arah Barat Laut ke Timur Laut pada kecepatan 10–30 kilometer per jam.

Untuk wilayah perairan, tinggi gelombang laut Riau masih tergolong rendah antara 0,5 hingga 1,25 meter. Meski begitu, BMKG memperingatkan risiko meningkatnya gelombang hingga 2,5 meter saat cuaca buruk, serta kemungkinan menurunnya jarak pandang bagi nelayan maupun transportasi laut.

Pemantauan hotspot pada pukul 23.00 WIB memastikan Riau masih aman dari titik panas. Hanya lima hotspot terdeteksi di Sumatera, masing-masing tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Jambi. BMKG menilai kondisi tersebut menunjukkan situasi kebakaran hutan relatif terkendali.(DI)