PEKANBARU — Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyebut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kebijakan parkir gratis sebagai “kado terbaik” bagi warga Kota Pekanbaru. Kebijakan ini lahir setelah pemerintah kota menerima gelombang kritik dan masukan dari masyarakat, khususnya di media sosial.

Agung Nugroho mengakui bahwa keputusan tersebut tidak terlepas dari tekanan publik. Sehari sebelumnya, ia menjadi sasaran kritik netizen menyusul penandatanganan MoU parkir gratis dengan jaringan ritel Alfamart, sementara Indomaret belum menyatakan kesediaan bergabung.

“Ini kado terbaik untuk Pekanbaru. Semalam kami habis dikuliti netizen karena baru Alfamart yang tanda tangan, sedangkan Indomaret belum,” kata Agung Nugroho saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Pekanbaru, Selasa.

Kritik tersebut, menurut Agung, justru menjadi pemicu percepatan komunikasi antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan pihak Indomaret. Pemerintah kota kemudian mengundang manajemen Indomaret untuk berdiskusi dan mencari solusi yang mengakomodasi kepentingan masyarakat, pelaku usaha, serta juru parkir.

Hasilnya, Indomaret akhirnya menyatakan kesediaan untuk menandatangani MoU parkir gratis yang digelar pemerintah kota. Kesepakatan tersebut menjadi langkah lanjutan setelah Alfamart lebih dahulu menyetujui kebijakan serupa.

Agung menegaskan, kebijakan parkir gratis di gerai ritel modern bukan berarti mengabaikan nasib juru parkir. Pemerintah kota, kata dia, tengah menyiapkan skema penataan dan pembinaan agar para juru parkir tetap memiliki kepastian penghasilan.

“Ini bukan soal siapa duluan tanda tangan, tapi bagaimana kebijakan ini adil untuk masyarakat dan tetap manusiawi bagi juru parkir,” ujarnya.

Menurut Agung, aspirasi warga yang disampaikan melalui media sosial merupakan bagian dari kontrol publik yang sehat. Pemerintah kota, kata dia, tidak antikritik dan justru menjadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi kebijakan.

Dengan bergabungnya Indomaret dalam MoU tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru berharap kebijakan parkir gratis dapat diterapkan secara merata di seluruh gerai ritel modern. Agung menyebut langkah ini sebagai awal pembenahan tata kelola parkir di Pekanbaru yang lebih tertib, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik.(DI)