SMA Negeri 1 Tebingtinggi Dilalap Api: Kenangan dan Harapan Ikut Terbakar

MERANTI– Selasa (30/9/2025) sore seharusnya menjadi waktu bersantai bagi para siswa SMA Negeri 1 Tebingtinggi. Namun, sekitar pukul 17.11 WIB, ketenangan itu tiba-tiba hilang. Api hebat melahap lantai dua sekolah, termasuk ruang laboratorium, ruang kelas, tata usaha, dan perpustakaan.

Asap hitam tebal membumbung tinggi, mengaburkan langit sore Selatpanjang. Warga sekitar berlarian panik, sementara siswa menatap bangunan yang mereka cintai dengan mata penuh ketakutan dan kebingungan.

“Iya, api mulai dari laboratorium. Semua panik… kami tidak tahu harus berbuat apa,” ujar salah satu siswa yang menyaksikan kobaran pertama. Suara teriakan dan alarm kebakaran bercampur dengan bau hangus, meninggalkan kesan ngeri yang sulit dilupakan.

Kobaran api merambat begitu cepat. Ruang kelas yang selama ini menjadi saksi tawa dan canda kini tinggal abu. Perpustakaan, yang menyimpan buku-buku yang menjadi teman belajar dan pelipur lara, ikut musnah. Bagi guru dan siswa, setiap sudut gedung menyimpan kenangan yang tak ternilai—dan kini sirna dalam sekejap.

Petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian segera datang, berusaha memadamkan api dan mengamankan lokasi. Warga pun turut membantu, menggunakan alat seadanya. Setelah hampir satu jam berjibaku, pukul 18.00 WIB, api berhasil dipadamkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Hingga kini, penyebab kebakaran masih diselidiki. Kerugian materiil belum dapat dipastikan, tetapi bagi banyak siswa dan guru, kehilangan ini jauh lebih berat dari sekadar harta benda. Sekolah bukan hanya bangunan; itu adalah tempat bermimpi, belajar, dan menumbuhkan persahabatan. Kini, kenangan-kenangan itu tersisa hanya dalam ingatan, sementara dinding dan ruang kelas hangus menjadi saksi bisu kehancuran.

Bagi warga dan keluarga, peristiwa ini menjadi pengingat rapuhnya kehidupan dan pentingnya solidaritas. Di tengah abu dan puing, mereka belajar bahwa harapan dan semangat untuk bangkit harus tetap hidup, bahkan ketika segala sesuatu yang dicintai tampak hilang.(AL)

TERKAIT