Pemkab Inhu Siap Meriahkan Hari Santri Nasional, Libatkan Ribuan Santri dari Berbagai Pesantren

INHU – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menyatakan kesiapan penuh untuk memperingati Hari Santri Nasional 2025. Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah itu akan terlibat dalam rangkaian kegiatan keagamaan dan kebangsaan yang digelar sepanjang Oktober.

Wakil Bupati Inhu, Ir. H. Hendrizal, M.Si, mengatakan peringatan Hari Santri Nasional menjadi momentum penting untuk meneguhkan peran santri dalam pembangunan bangsa. “Hari Santri Nasional adalah momentum penting untuk merefleksikan peran santri dalam pembangunan bangsa. Kami di Pemerintah Kabupaten Inhu berkomitmen mendukung penuh seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan,” ujarnya di ruang kerjanya, Rabu (8/9/2025).

Rangkaian kegiatan akan diawali dengan lomba Musabaqah Qiraatul Kutub dan Fahmil Qur’an di Kantor Kementerian Agama Inhu, disusul lomba Hadroh di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Talang Jerinjing, pada 18–19 Oktober 2025. Kegiatan tersebut akan diikuti santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Inhu.

Puncak peringatan dijadwalkan pada 29 Oktober 2025 di halaman Kantor Bupati Inhu. Sekitar 6.020 santri akan mengikuti pawai dari halaman Kantor DPRD menuju Kantor Bupati, sebelum pelaksanaan upacara resmi Hari Santri Nasional.

Selain kegiatan tingkat kabupaten, Pemkab Inhu juga akan mengirim kontingen sebanyak 130 orang untuk menghadiri peringatan Hari Santri Nasional tingkatProvinsi Riau di Kabupaten Kuantan Singingi pada 22 Oktober 2025. Kontingen tersebut terdiri dari santri, pendamping pesantren, dan perwakilan Kantor Kementerian Agama Inhu.

Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto, S.Sos., M.Si, yang turut menghadiri rapat persiapan, menyatakan dukungannya terhadap seluruh agenda yang telah dirancang. Ia berharap peringatan Hari Santri Nasional tahun ini berjalan lancar dan menjadi wadah mempererat ukhuwah Islamiyah serta menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan santri dan masyarakat Indragiri Hulu.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga memperkuat peran santri sebagai penjaga moral bangsa dan pelanjut perjuangan para ulama,” kata Ade Agus.(DS)

 

TERKAIT