Kriston Napitupulu Pamit dengan Haru, Tongkat Kepemimpinan Lapas Bengkalis Diserahkan kepada Priyo Tri Laksono

BENGKALIS— Suasana haru menyelimuti aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Kamis (9/10/2025). Di tengah warga binaan dan jajaran pegawai, Kepala Lapas Bengkalis Kriston Napitupulu resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Priyo Tri Laksono.

Namun, prosesi serah terima jabatan itu bukan sekadar acara seremonial. Di hadapan para warga binaan yang selama ini menjadi bagian dari pengabdiannya, Kriston menyampaikan pesan perpisahan penuh makna.

“Saya sengaja meminta acara ini diadakan di dalam Lapas, bukan di luar. Karena saya ingin bertemu dan pamit secara langsung kepada saudara-saudara saya, warga binaan,” ujar Kriston dengan suara bergetar menahan haru.

Tatapannya menyapu barisan warga binaan yang duduk tertib. Suaranya tegas, namun lembut, ketika ia menegaskan bahwa perpisahan ini bukan akhir dari pengabdian, melainkan kelanjutan dari semangat pembinaan yang telah ia tanamkan.

“Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Waktu terus berjalan, manfaatkanlah pembinaan di sini sebagai bekal saat kalian kembali ke masyarakat nanti,” pesannya.

Selama masa kepemimpinannya, Kriston dikenal sebagai figur pemimpin humanis dan berdedikasi. Ia memperkuat sinergi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta berbagai pihak dalam pengembangan program pembinaan di bidang kerohanian, keterampilan, dan karakter.

Dalam sambutannya, Kriston juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan seluruh mitra kerja yang selama ini mendukung kegiatan pembinaan di Lapas. Setelah empat tahun bertugas, ia kini dipercaya mengemban amanah baru sebagai Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Medan.

Tongkat estafet kepemimpinan kini berpindah ke tangan Priyo Tri Laksono, pejabat asal Jawa Timur yang sebelumnya menjabat Kepala Subdirektorat Layanan Perlindungan Hukum di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Dengan nada rendah hati, Priyo menyampaikan tekadnya untuk melanjutkan langkah baik pendahulunya.

“Saya ini orang baru di Riau, mohon izin bergabung. Saya mohon bimbingan dan arahan dari rekan-rekan Forkopimda. Kolaborasi dan kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini, mari kita lanjutkan dan tingkatkan,” ujarnya.

Priyo menegaskan komitmennya menjaga kesinambungan program pembinaan yang telah berjalan, sekaligus membawa inovasi agar Lapas Bengkalis semakin berdaya dan berorientasi pada pemulihan moral warga binaan.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Johansyah Syafri, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Kriston Napitupulu selama menjabat.

“Terima kasih atas segala pengabdian, sinergi, serta kerja sama yang baik. Bapak Kriston telah menunjukkan kepemimpinan yang berintegritas dan humanis, menjadi teladan serta memberikan warna positif bagi pembinaan warga binaan,” ucapnya.

Johansyah juga menyampaikan harapan kepada Priyo agar melanjutkan transformasi positif yang telah dibangun.

“Kami percaya, di bawah kepemimpinan Bapak Priyo, Lapas Bengkalis akan terus bertransformasi menjadi lembaga pembinaan yang profesional dan berorientasi pada pemulihan moral. Pemerintah Daerah siap melanjutkan kolaborasi untuk mendukung kegiatan pelatihan, kewirausahaan, dan pembinaan spiritual bagi warga binaan,” ujarnya.

Prosesi sertijab yang ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Nomor WP.4.PAS.3-UM.01.01-3067 menjadi penanda resmi peralihan kepemimpinan. Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata, sesi foto bersama, dan ramah tamah yang berlangsung penuh keakraban.

Di tengah senyum dan air mata perpisahan, pesan terakhir Kriston Napitupulu menggema di aula Lapas Bengkalis:

“Pemasyarakatan bukan sekadar hukuman, tetapi perjalanan menuju perubahan.”(Adi)

 

TERKAIT