Terungkap! Begini Cara Tiga Napi Mati Kabur dari Rutan Siak Lewat Atap Seng
SIAK — Pelarian tiga narapidana kasus narkoba dari Rutan Kelas IIB Siak, Riau, Minggu (19/10/2025) dini hari, bukan tindakan spontan. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, aksi kabur itu disusun rapi selama sepekan dengan memanfaatkan celah kecil di dalam sel.
Tiga napi yang melarikan diri seluruhnya adalah terpidana mati kasus narkotika: Satria Adi Putra (30) dan Safrudis (32) yang kini sudah ditangkap kembali, serta Epi Saputra (34) yang masih buron.
Penyelidikan awal menunjukkan, ketiganya mulai merencanakan pelarian sejak sepekan lalu. Di dalam sel khusus narapidana pengendali narkoba (KPM), mereka menemukan patahan alat gerinda di atas ventilasi kamar.
Dengan potongan logam itu, mereka mengikis engsel pintu sedikit demi sedikit setiap malam. “Kerusakan dibuat secara halus dan bertahap agar tak terdeteksi petugas,” kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, kepada wartawan, Minggu malam(19/10).
Setelah engsel melemah, ketiganya memilih waktu dini hari untuk beraksi. Saat petugas berjaga di sisi lain blok tahanan, mereka membuka pintu sel dan memanjat ventilasi menuju atap.
Dari rekaman CCTV, terlihat salah satu napi menyingkap lembaran seng dan melompat dari ketinggian sekitar lima meter ke luar pagar. Suara benturan itulah yang akhirnya membangunkan petugas jaga.
“Petugas segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap dua napi tak jauh dari area rutan,” ujar Anom. Sementara itu, Epi Saputra berhasil melarikan diri ke arah hutan di belakang kompleks rutan dan masih dalam pencarian.
Di dalam sel KPM terdapat delapan narapidana, namun hanya tiga yang ikut kabur. Sumber internal Rutan Siak menyebut, ketiganya dikenal kompak dan jarang berinteraksi dengan napi lain. Diduga mereka menyembunyikan alat gerinda selama berhari-hari tanpa diketahui petugas.
“Ini pelarian yang sangat terencana. Mereka tahu persis kapan titik lemah pengawasan malam,” ujar seorang petugas yang enggan disebut namanya.
Dua napi yang tertangkap kembali kini ditempatkan di sel isolasi dengan pengamanan berlapis. Polisi juga memeriksa sejumlah petugas jaga malam dan kepala regu untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian atau bantuan dari dalam.
Polda Riau telah membentuk tim gabungan dari Satreskrim Polres Siak dan Polsek Siak untuk memburu Epi Saputra. “Kami fokus pada penyisiran area hutan dan jalur sungai yang mungkin digunakan pelaku melarikan diri,” kata Anom.
Hingga Minggu malam, situasi Rutan Siak dilaporkan terkendali. Namun, peristiwa ini menjadi alarm bagi lembaga pemasyarakatan lain di Riau akan lemahnya pengawasan dan potensi penyelundupan benda berbahaya ke dalam sel.(AF)










Tulis Komentar