Epi Saputra Napi Hukuman Mati yang Kabur Masih Buron, Karutan Siak Sulit Ditemui Wartawan
SIAK – Kota Siak Sri Indrapura mendadak mencekam. Hingga Senin siang (20/10), satu dari tiga narapidana kasus narkoba yang kabur dari Rutan Kelas II B Siak, masih berkeliaran. Ia adalah Epi Saputra (34), warga asal Kepulauan Meranti, terpidana mati yang hingga kini belum tertangkap.
Pencarian besar-besaran digelar sejak Minggu dini hari. Petugas gabungan TNI, Polri, dan aparat Rutan menyisir hutan kota di belakang kompleks rumah dinas Bupati Siak. Area itu diduga kuat menjadi jalur pelarian Epi.
“Kami sudah menyisir sampai ke pinggiran sungai dan hutan kota, tapi jejaknya belum ditemukan,” ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, kepada wartawan.
Kekhawatiran warga kian terasa. Rio, warga yang tinggal tak jauh dari kompleks perumahan Bupati, mengaku tak bisa tidur nyenyak sejak kabar pelarian itu mencuat.
“Tadi malam saya tak tenang tidur, takut narapidana itu masuk rumah. Apalagi rumah saya dekat hutan kota,” katanya.
Rio masih mengingat insiden serupa beberapa tahun lalu. “Dulu juga pernah ada napi kabur dan bersembunyi di dapur rumah saya. Saya tak pernah menyangka hal seperti ini terulang lagi,” tambahnya.
Pelarian itu terjadi Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 01.50 WIB. Tiga terpidana mati kasus narkoba melarikan diri dari sel khusus Kamar Pengendali Narkoba (KPM) setelah membobol pintu sel menggunakan pecahan mesin gerinda. Aksi mereka terekam kamera CCTV. Dalam rekaman, terlihat satu napi memanjat atap seng dan melompat ke luar rutan menuju arah belakang kompleks.
Petugas yang berjaga sempat mendengar suara mencurigakan sebelum akhirnya menemukan dua dari tiga napi berhasil kabur.
“Dua napi, Satria Adi Putra (30) dan Safrudis (32), sudah diamankan. Satu lagi, Epi Saputra, masih kami buru,” ujar Kombes Anom.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelarian itu telah direncanakan matang selama sepekan. Ketiganya menggunakan serpihan mesin gerinda yang disembunyikan di atas ventilasi kamar untuk menggerus engsel pintu sedikit demi sedikit setiap malam.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 11.30 WIB Senin, belasan petugas masih menyisir hutan kota itu. Namun, hingga berita ini diturunkan, Kepala Rutan Siak belum memberi keterangan resmi.
Sejumlah wartawan yang berusaha menemui Karutan di lokasi dan kantor Rutan hanya mendapat jawaban berputar-putar dari petugas.
“Pak Karutan sedang di lapangan,” kata seorang pegawai. Namun di lapangan, petugas lain menyebut sang Karutan ada di kantor.
Kota Siak kini siaga. Pengejaran masih berlangsung, sementara bayang-bayang ketakutan menggantung di atas hutan kota yang seolah menelan jejak sang narapidana mati.(AF)










Tulis Komentar