Di Bawah Agung Nugroho, Pekanbaru Ngebut Benahi Jalan Rusak dan Infrastruktur Kota

PEKANBARU — Suara mesin penggilas aspal memecah siang yang terik di Jalan Belimbing, Kecamatan Marpoyan Damai. Bau aspal panas menyengat hidung, bercampur debu yang berterbangan. Di tepi jalan, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho berdiri mengenakan helm proyek dan rompi kuning menyala. Ia menatap hamparan hitam yang baru saja disiram. “Kami mohon pengertian warga, pekerjaan ini untuk kenyamanan bersama agar jalan aman dilalui,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Pernyataan Agung bukan sekadar seremonial. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kini tengah berpacu dengan waktu: menuntaskan overlay atau pelapisan ulang aspal di 29 ruas jalan sebelum tahun 2025 berakhir. Pekerjaan ini menjadi bagian dari program besar perbaikan infrastruktur yang menjadi prioritas utama duet Agung Nugroho – Markarius Anwar.

IMG-20251022-WA0007.jpg

Infrastruktur Sebagai Janji Utama
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini, tak kurang dari Rp200 miliar digelontorkan untuk memperbaiki infrastruktur dasar. Anggaran itu mencakup perbaikan jalan, penanganan banjir, hingga rehabilitasi sekolah rusak. “Untuk infrastruktur, alokasinya cukup besar. Hampir Rp200 miliar. Ini komitmen wali kota agar pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, yang akrab disapa Ami.

Zulhelmi menegaskan, arah kebijakan fiskal Pemko kini lebih berpihak pada kebutuhan rakyat. “Kami kira APBD sekarang lebih berorientasi pada pelayanan publik, bukan proyek semata,” ujarnya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru mencatat, hingga awal Oktober, sebanyak 11 ruas jalan sudah mulai dioverlay. Sisanya menyusul hingga penghujung tahun. “Sudah ada yang masuk tahap base, dan beberapa ruas sedang tahap pengaspalan,” jelas Plt Kepala Dinas PUPR, Edward Riansyah.

Ruas-ruas jalan itu antara lain Jalan Srikandi, Jalan Lobak, Jalan Lion, Jalan Belimbing, Jalan Garuda, dan Jalan Pembina IV. Di beberapa titik lain, tim PUPR masih menambal lubang-lubang jalan. Total lebih dari 1.300 titik sudah ditambal dalam tiga bulan terakhir.

Tak hanya di pusat kota, perbaikan juga merambah wilayah pinggiran seperti Jalan Unggas, Jalan Tegal Sari, dan Jalan Embun Pagi. “Kami berusaha adil, semua wilayah mendapat perhatian sesuai kondisi di lapangan,” kata Edward.

Kota yang Ingin Nyaman

Pekanbaru tumbuh cepat, tapi infrastruktur kerap tertinggal. Banyak ruas jalan yang sebelumnya berlubang kini mulai mulus kembali. Di Jalan Garuda Ujung, misalnya, warga mulai bisa bernapas lega. “Dulu lubangnya banyak, kalau hujan jadi seperti kolam,” kata Rina, warga setempat. “Sekarang sudah enak lewat, walau masih ada debu di tepi.

IMG-20251022-WA0008.jpg

Namun pekerjaan besar belum usai. Pemerintah masih menyiapkan proyek pembangunan Jalan Taman Simpang Arifin, jalur alternatif yang diharapkan bisa mengurai kemacetan di ruas utama Jalan Jendral Sudirman.

Target overlay 29 ruas jalan bukan perkara ringan. Musim hujan yang mulai mendekat dan harga bahan konstruksi yang fluktuatif menjadi tantangan tersendiri. Tetapi bagi Agung Nugroho, perbaikan infrastruktur adalah simbol dari kehadiran negara di ruang paling nyata: jalan yang dilalui rakyat setiap hari.

“Kami ingin warga merasakan perubahan langsung,” ujarnya. “Bukan sekadar janji dalam rapat, tapi aspal yang benar-benar mereka injak.”

Dan ketika matahari sore mulai condong ke barat, aspal baru di Jalan Belimbing masih hangat. Di atasnya, jejak roda kendaraan pertama meninggalkan bekas tipis—tanda bahwa Pekanbaru sedang berbenah, menambal bukan hanya jalan, tapi juga harapan.(ADV)

TERKAIT