Banjir Rendam Rantau Panjang, BAZNAS Siak Turun Bantu Warga dengan Dapur Umum

SIAK — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak melalui BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Tim BTB turun langsung ke lokasi banjir di Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Koto Gasib, dengan mendirikan tenda dapur umum pengungsian, Selasa (21/10/2025).

Langkah tanggap darurat itu menjadi respon cepat BAZNAS Siak terhadap banjir yang dalam beberapa hari terakhir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Siak. Air yang meluap dari aliran sungai membuat puluhan rumah warga tergenang dan memaksa sebagian di antaranya mengungsi ke tempat lebih aman.

Di lokasi pengungsian, tim BTB tidak hanya mendirikan tenda dapur umum, tetapi juga menyalurkan bahan logistik dan perlengkapan masak yang bersumber dari Dinas Sosial Kabupaten Siak. Bantuan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian para pengungsi yang terdampak langsung banjir.

Ketua BAZNAS Kabupaten Siak, H. Samparis bin Tatan, S.Pd.I, menyebutkan bahwa kehadiran tim BTB di lapangan merupakan bentuk nyata dari sinergi antara BAZNAS dan Pemerintah Kabupaten Siak dalam penanganan bencana. “BAZNAS melalui tim BTB selalu siap hadir membantu masyarakat yang terdampak musibah. Kami memastikan kebutuhan dasar, terutama makanan yang layak dan aman, dapat terpenuhi selama masa tanggap darurat,” ujarnya.

Selain itu, tim BTB juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, Dinas Sosial, dan aparat setempat untuk memastikan distribusi bantuan berjalan tertib dan tepat sasaran. Sinergi lintas lembaga ini diharapkan mempercepat proses pemulihan bagi warga yang terdampak.

Pantauan di lapangan menunjukkan dapur umum telah beroperasi sejak Selasa pagi. Sejumlah relawan memasak makanan siap saji untuk dibagikan kepada warga yang mengungsi maupun yang masih bertahan di rumah-rumah yang terendam.

Dengan beroperasinya dapur umum pengungsian itu, BAZNAS berharap kebutuhan pangan warga Rantau Panjang dapat terpenuhi hingga kondisi kembali normal. Kehadiran tim tanggap bencana di lokasi menjadi pengingat bahwa solidaritas sosial tetap menjadi kekuatan utama di tengah bencana alam yang datang tanpa peringatan.(AF)

TERKAIT