Tragis! Bayi Laki-laki Ditemukan Tewas di Kampar Diduga Dibuang Orang Tuanya
KAMPAR — Warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, dikejutkan oleh penemuan jasad bayi laki-laki di pinggir Jalan Perwira, Senin (27/10/2025) pagi. Tubuh mungil itu ditemukan dalam kantong plastik merah dengan luka gigitan anjing di beberapa bagian tubuhnya. Polisi menduga bayi malang tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya.
Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S melalui Kapolsek Tambang AKP Aulia Rahman membenarkan penemuan tersebut. “Benar, ditemukan mayat bayi yang diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya. Dari hasil pemeriksaan awal, bayi ini baru saja dilahirkan,” ujar Aulia, Senin siang.
Penemuan tragis itu bermula saat seorang warga bernama Yeni melintas di Jalan Perwira sekitar pukul 07.00 WIB. Ia melihat seekor anjing menggigit kantong plastik merah di tepi jalan. Karena curiga, Yeni mendekat dan mendapati sesosok bayi laki-laki di dalam kantong tersebut. “Kondisinya sudah meninggal dan terdapat luka bekas gigitan anjing,” jelas Kapolsek.
Kaget dan panik, Yeni segera melapor kepada Ketua RT setempat, Rustam. Laporan itu diteruskan ke Polsek Tambang. “Begitu menerima laporan, anggota langsung menuju lokasi kejadian untuk olah TKP dan melakukan pengamanan dengan memasang garis polisi,” kata AKP Aulia.
Sekitar pukul 08.00 WIB, jasad bayi dibawa dengan mobil ambulans Desa Sungai Pinang menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk dilakukan visum et repertum. Polisi berharap hasil pemeriksaan dapat mengungkap penyebab pasti kematian dan waktu bayi itu dibuang.
“Tim kami sedang bekerja untuk mengusut tuntas kasus ini, termasuk melacak siapa orang tua atau pelaku pembuangan bayi tersebut,” tegas Aulia. Ia juga mengimbau masyarakat berperan aktif memberi informasi apabila mengetahui adanya warga yang baru melahirkan atau menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
“Setiap informasi sekecil apa pun akan sangat membantu penyelidikan,” ujarnya.
Kasus ini menambah daftar panjang penemuan bayi yang dibuang di wilayah Riau sepanjang tahun ini. Polisi menyebut sebagian besar kasus serupa dipicu faktor ekonomi, ketidaksiapan orang tua, dan hubungan di luar nikah. Namun, di Desa Sungai Pinang, tragedi itu meninggalkan duka mendalam bagi warga.
“Tidak tega lihatnya, masih merah, baru lahir,” kata Rustam, Ketua RT setempat, dengan suara pelan.
Kini garis polisi masih terpasang di lokasi penemuan. Warga setempat berharap pelaku segera ditemukan dan mendapat hukuman setimpal. Sementara itu, aparat masih menelusuri jejak pelaku, dari kemungkinan laporan kehamilan di puskesmas hingga kesaksian warga sekitar.
Kasus bayi dibuang bukan sekadar kriminal, tapi juga potret kelam minimnya kepedulian dan pengetahuan tentang solusi alternatif seperti adopsi atau perlindungan ibu hamil di luar nikah. Di Sungai Pinang, bau amis pagi itu tak hanya meninggalkan trauma, tapi juga pertanyaan: di mana nurani sang ibu?.(AD)










Tulis Komentar