Polda Riau Bahas Kerusakan Jalan dalam Forum LLAJ Jelang Operasi Lilin 2025
PEKANBARU— Polda Riau melalui Direktorat Lalu Lintas menggelar Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin(08/12). Pertemuan ini memusatkan agenda pada pemaparan hasil survei kerusakan jalan dan jembatan di wilayah hukum Polda Riau sebagai langkah strategis menghadapi Operasi Lilin 2025 serta pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Rapat dipimpin Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, S.I.K., M.H., yang didampingi seluruh pemangku kepentingan. Hadir perwakilan Jasa Raharja, BPJN, Dinas Perhubungan Riau, Dinas PUPRPKPP Riau, BPTD Kelas II Riau, Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Pekanbaru, MTI Provinsi Riau, PT Hutama Karya Tol Permai, Dishub kabupaten/kota, para Kasatlantas, serta akademisi Universitas Riau yang bertindak sebagai moderator.
Dalam sambutan pembukaannya, Taufiq mengingatkan bahwa pertumbuhan kendaraan yang tidak diimbangi peningkatan kualitas infrastruktur menimbulkan kerawanan lalu lintas. Hingga Desember 2025, angka kecelakaan maut di Riau mencapai sekitar 500 korban jiwa. “Kondisi ini menuntut kolaborasi lintas sektor sesuai Perpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang RUNK. Keselamatan harus menjadi prioritas bersama,” ujarnya.
Dirlantas juga menekankan pentingnya percepatan perbaikan jalan dan jembatan hasil survei Subdit Kamsel Ditlantas Polda Riau. Menjelang Ops Lilin 2025, kesiapan infrastruktur dinilai menjadi penentu kelancaran mobilitas masyarakat pada masa libur Natal dan pergantian tahun.
Sebagai bagian dari komitmen lingkungan melalui Green Policing, Ditlantas Polda Riau menyerahkan bibit pohon kepada seluruh peserta forum. Program ini menjadi simbol dorongan kepolisian terhadap praktik keberlanjutan dalam setiap aspek pelayanan publik.
Sesi diskusi dipandu akademisi Universitas Riau, Dr. Mardianto Manan, M.T. Seluruh instansi memaparkan kondisi dan persiapan masing-masing. Subdit Kamsel Ditlantas membeberkan temuan kerusakan jalan sekaligus rekomendasi teknis. BPJN menjelaskan langkah penanganan titik rawan banjir dan longsor. Dishub Riau memaparkan strategi pengaturan transportasi selama Nataru, termasuk ramp check kendaraan, rekayasa lalu lintas, dan jalur alternatif.
Dinas PUPRPKPP Riau melaporkan progres perbaikan jalan yang tengah berlangsung serta rencana tindak lanjut titik kritis yang belum tertangani. Jasa Raharja menyoroti pentingnya action plan keselamatan berbasis sinergi FKLL, sementara PT HK Tol Permai menguraikan kesiapan layanan tol menghadapi peningkatan arus kendaraan. MTI Provinsi Riau menutup paparan dengan penekanan perlunya integrasi data lintas sektor dan menjadikan forum sebagai ruang eksekusi, bukan sekadar seremoni koordinasi.
Menutup rapat, Dirlantas menyampaikan apresiasi terhadap komitmen seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa seluruh temuan survei dan rekomendasi teknis akan dituangkan ke dalam rencana aksi bersama yang terukur. “Forum ini bukan sekadar ruang diskusi, tetapi wadah memastikan setiap temuan betul-betul dieksekusi. Kita ingin memastikan jalur utama, titik rawan macet, dan ruas yang rusak dapat ditangani sebelum Operasi Lilin berjalan. Kolaborasi hari ini adalah kunci keberhasilan pengamanan Nataru di Riau,” tegasnya.
Ia berharap percepatan penanganan infrastruktur di titik-titik kritis dapat segera direalisasikan guna mendukung kelancaran arus mudik dan liburan akhir tahun. Keberhasilan operasi, kata dia, tidak hanya bergantung pada kepolisian, melainkan sinergi seluruh instansi terkait.
Rapat ditutup dengan sesi tanya jawab, menyanyikan lagu “Padamu Negeri”, dan penutupan resmi oleh MC. Forum LLAJ ini menjadi langkah konkret memperkuat koordinasi antarlembaga, mempercepat perbaikan infrastruktur, dan memastikan keselamatan serta kelancaran arus lalu lintas masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026.(DI)










Tulis Komentar