Peringati Hari Ibu 2025, PRBF Riau Anugerahkan Baiduri kepada Perempuan Inspiratif

PEKANBARU — Perkumpulan Relawan Perempuan dan Budaya Melayu (PRBF) Riau menggelar Penganugerahan Baiduri ke-14 Tahun 2025, sekaligus peluncuran buku karya Ellydar Chaidir dan peringatan Hari Ibu 2025. Acara berlangsung di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Pekanbaru, Rabu (17/12).

Penganugerahan Baiduri merupakan agenda tahunan PRBF Riau sebagai bentuk apresiasi terhadap perempuan yang dinilai berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui karya, dedikasi, dan pengabdian di berbagai bidang. Tahun ini, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan peluncuran buku yang ditulis Ketua PRBF Riau, Ellydar Chaidir.

Ketua PRBF Riau Ellydar Chaidir mengatakan, penghargaan Baiduri diberikan untuk mengapresiasi perempuan yang berkarya dan berdedikasi, sekaligus mendorong lahirnya lebih banyak ruang partisipasi perempuan di daerah. Menurutnya, anugerah ini menjadi wujud pengakuan atas kebahagiaan dan keberhasilan perempuan yang mampu memberi dampak bagi lingkungan sekitarnya.

“Ellydar menegaskan, setiap penerima Baiduri ditetapkan melalui proses seleksi yang melibatkan penilaian publik dan media. Fokus penilaian mencakup bidang sosial, pendidikan, disabilitas, hingga pengabdian kemanusiaan. Ke depan, PRBF juga membuka ruang keterlibatan perguruan tinggi dalam pengusulan dan penguatan peran perempuan,” katanya.

Dewan Penasihat PRBF Riau, Septina Primawati, menjelaskan bahwa Anugerah Baiduri memiliki sejumlah kategori. Pertama, kategori perempuan pertama di bidangnya, yakni penghargaan bagi perempuan pelopor yang membuka jalan di sektor yang sebelumnya jarang atau belum diisi perempuan.

Kategori kedua adalah perempuan berprestasi yang mengharumkan nama daerah melalui capaian luar biasa di bidang akademik, seni, budaya, olahraga, dan sosial kemasyarakatan. Ketiga, kategori perempuan berkarya, yakni mereka yang menghasilkan karya nyata dan berdampak berkelanjutan, mulai dari inovasi teknologi, kewirausahaan, ekonomi kreatif, hingga literasi dan lingkungan hidup.

Kategori keempat adalah kategori pengabdian atau filantropi, diberikan kepada perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan, kesehatan, perlindungan perempuan dan anak, serta aksi sosial kemanusiaan. Sementara kategori kelima, jasa sepanjang hayat, diberikan secara anumerta kepada perempuan yang telah wafat namun jasanya tetap hidup dalam ingatan masyarakat.

“Setiap tahun juga diberikan Anugerah Peduli kepada delapan hingga sepuluh perempuan terpilih. Jumlahnya mungkin tidak banyak, tetapi masing-masing adalah permata berharga yang membawa inspirasi,” ujar Septina.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, dalam sambutannya menilai peran perempuan sangat menentukan dalam pembangunan sumber daya manusia. Ia menyebutkan, Indeks Pembangunan Kualitas Keluarga Riau meningkat dari 70,38 pada 2021 menjadi 76,69 pada 2024, yang tidak terlepas dari kontribusi perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga dan memperkuat nilai sosial.

Namun demikian, Syahrial mengingatkan masih adanya tantangan, antara lain Indeks Ketimpangan Gender Riau yang berada pada angka 0,471 serta partisipasi perempuan di berbagai sektor pembangunan yang masih perlu diperluas. Karena itu, menurutnya, Anugerah Baiduri memiliki arti strategis sebagai bentuk pengakuan dan dorongan berkelanjutan bagi perempuan.

“Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas karya, dedikasi, dan keteladanan perempuan Riau yang memberi dampak dan inspirasi lintas generasi,” ujarnya.

Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Mazda Muhidin, menyampaikan bahwa para penerima Anugerah Baiduri adalah perempuan-perempuan luar biasa yang menjadi cahaya bagi lingkungannya. Penghargaan ini, kata dia, bukan hanya pengakuan atas capaian personal, tetapi juga pesan bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi agen perubahan di ranah domestik maupun publik.

“Seperti baiduri yang berkilau karena proses dan ketekunan, para penerima hari ini telah melalui perjalanan panjang dalam menguatkan peran perempuan di keluarga dan masyarakat,” katanya.

Melalui Penganugerahan Baiduri ke-14 ini, PRBF Riau berharap nilai keteladanan, keberanian, dan kepedulian perempuan terus diwariskan dan menginspirasi generasi berikutnya.

TERKAIT