Parkir Gratis Alfamart–Indomaret di Pekanbaru Tuai Pro Kontra, Juru Parkir Mengaku Kehilangan Mata Pencaharian
PEKANBARU — Kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang menggratiskan tarif parkir di seluruh gerai ritel modern Alfamart dan Indomaret menuai pro dan kontra di kalangan juru parkir. Sejumlah juru parkir mengaku kecewa karena kebijakan tersebut dinilai menghilangkan sumber penghasilan utama mereka.
Matur, juru parkir di salah satu gerai Indomaret di Jalan Hangtuah, mengatakan kebijakan parkir gratis sangat memberatkan dirinya. Ia mengaku bergantung penuh pada penghasilan parkir untuk menghidupi keluarga. “Saya sudah tua. Mau kerja apa lagi? Dari parkir inilah saya bisa makan dan menghidupi keluarga,” kata Matur kepada wartawan, Selasa.
Ia juga mengaku tidak mengetahui adanya nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan Alfamart dan Indomaret yang disebut-sebut memberikan ruang dan pendampingan bagi juru parkir untuk beralih menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Saya malah tidak tahu soal itu. Tidak ada yang pernah menyampaikan ke kami,” ujarnya.
Menurut Matur, selama ini profesi juru parkir memberikan penghasilan yang relatif mandiri. Dengan adanya kebijakan parkir gratis, ia khawatir tidak lagi memiliki sumber pemasukan tetap. “Kalau parkir digratiskan, kami mau hidup dari mana?” katanya.
Keluhan serupa disampaikan Rahmat, juru parkir Alfamart di Jalan Gatot Subroto. Rahmat mengaku sudah mengetahui rencana parkir gratis dari pemberitaan media dan unggahan di media sosial. Namun, hingga kini ia belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak ritel tempatnya bekerja. “Saya tahu dari berita dan Instagram, tapi belum ada penjelasan langsung dari Alfamart,” kata Rahmat.
Rahmat menilai kebijakan parkir gratis di ritel modern sangat merugikan juru parkir. Menurut dia, penghasilan dari parkir menjadi salah satu mata pencaharian utama bagi banyak orang. “Kalau dilarang atau digratiskan, kami harus cari nafkah ke mana lagi?” ujarnya.
Terkait rencana memfasilitasi juru parkir menjadi pelaku UMKM, Rahmat menyebut kebijakan itu belum tentu bisa diterapkan ke semua orang. Ia menilai tidak semua juru parkir memiliki kemampuan atau bakat untuk berwirausaha. “Tidak semua orang punya bakat usaha. Lalu modalnya dari mana? Apakah dari ritel atau dari pemerintah?” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Alfamart dan Indomaret untuk menggratiskan parkir sekaligus menyiapkan skema pendampingan bagi juru parkir terdampak. Namun, di lapangan, sejumlah juru parkir mengaku belum mendapatkan informasi maupun kejelasan terkait masa depan mereka.
Kondisi ini menunjukkan perlunya sosialisasi dan pendampingan yang lebih intensif agar kebijakan parkir gratis tidak menimbulkan keresahan sosial, terutama bagi juru parkir yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor tersebut.(DI)







.jpeg)


Tulis Komentar